6 Ketua Umum Parpol Diundang Presiden Di Istana Negara, Demi Negara apa Estafet Kekuasaan?

MHI– Pertemuan 6 Ketua Umum Partai Politik (Parpol) di Istana kepresidenan yang dikemas dengan acara Silaturahmi dan Halal Bihalal yang di prakarsa Jokowi nampaknya ada keganjilan yang terselubung. Demi kepentingan Negara apa demi Kekuasaan. Meskipun semua pihak bertanya-tanya dan saling menebak apa isi pertemuan tersebut, intinya wajar ada unsur kepentingan politik dan urusan Pilpres 2024, sebab dari sejumlah Partai lingkaran Istana hanya Nasdem yang tidak di undang.

Hal inilah yang menimbulkan prasangka terhadap Jokowi yang masih menjabat sebagai Presiden RI yang mestinya berbuat netral ternyata turut andil besar pada kontestasi Pilpres mendatang.

Pertemuan terselubung itu bahkan menimbulkan wacana liar dikalangan pengamat politik, apa maksud Jokowi mengundang Halal Bihalal terhadap para Ketum Parpol diantaranya Prabowo Partai Gerindra, Hartarto Golkar, Muhaimin PKB, Zulkifli Hasan PAN dan PPP Muhammad Mardiono, disaat keluar masing-masing berbeda paras raut mukanya dan kadang saling berisik dan tertawa tanpa beban.

Berkembangnya wacana jika pertemuan itu seakan mengikat pada kepentingan Jokowi yang mengarahkan dukungan pada pencalonan Ganjar Pranowo sebagai Capres dari PDIP, bahkan tersirat viral kabarnya kalau Prabowo menolak ditawari sebagai Cawapresnya Ganjar Pranowo. Artinya ada ajakan serius agar Ketum Gerindra ini bersedia mendampingi Ganjar Pranowo.

Menyatukan Langkah Politik Jebakan.

Liarnya isu tersebut disebabkan usai pertemuan di Istana Kepresidenan, beberapa Ketum Parpol juga membuat gerakan saling mengunjungi, misalnya Muhaimin lakukan kunjungan ke SBY di markas Partai Demokrat, Hartarto bertemu Muhaimin, sedangkan Prabowo Subianto mengumpulkan para Pejuang Veteran dengan ber-orasi tentang Perjuangannya tidak boleh berhenti, artinya dia tetap kekeh menjadi Capres pada 2024 sesuai yang sudah ditetapkan Partai Gerindra.

Mungkin saja para Ketum Parpol merasa ada jebakan kepentingan langkah politik Jokowi dengan simbol Menyatukan Persatuan untuk Mendukung Ganjar Pranowo melawan kekuatan Anies Baswedan.

Pilpres 2024 Cukup Dua Capres

Kekhawatiran pihak dilingkaran Istana seakan menandakan agar pada Pemilihan Presiden 2024 cukup dua pasangan, jika para Parpol Istana bisa digabungkan menjadi Koalisi Terbesar maka akan sangat mudah menumbangkan kekuatan Anies Baswedan.

Namun perjalanan masing-masing karakter para Ketua Partai terus bergerak sendiri-sendiri, saling menguji dan mengkalkulasi siapa layak digandeng dan menggandeng kubu dan kekuatan elektabilitasnya guna menyesuaikan kepentingan masing-masing.***