Sejumlah Rekayasa Lalu Lintas di Tulungagung Disiapkan Menjelang Lebaran
Tulungagung, MHI, – Bagi para pemudik yang akan masuk wilayah Kabupaten Tulungagung, Satlantas Polres Tulungagung menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas.
Kasat Lantas, AKP Jodi Indrawan, menyebut akan ada dua skema rekayasa, yaitu periode mudik dan periode lebaran.
Periode mudik berlangsung hari ini, Rabu (3/4/2024) sampai Idul Fitri.
Sementara periode libur lebaran pada H plus satu lebaran hingga masa libur bersama Idul Fitri selesai.
Selama periode mudik kendaraan yang masuk ke Tulungagung diprioritaskan.
“Durasi lampu lalu lintas juga kami rekayasa, yang masuk kota dari arah utara dan selatan jadi lebih lama. Kami mohon maaf kepada masyarakat karena perubahan ini,” ucap Jodi.
Untuk mengamankan arus mudik, di simpang tiga Ngantru dan simpang tiga Ngujang akan dipasang tolo-tolo atau pembatas jalan.
Tolo-tolo juga akan dipasang di Jembatan Lembupeteng membatasi persimpangan.
Cara ini juga mencegah persinggungan jalur di titik jembatan, sehingga kendaraan yang menuju Trenggalek atau masuk Tulungagung dari barat bisa lancar.
“Selama periode mudik, jalur akan padat baik karena yang akan mudik maupun ke lokasi wisata di JLS (Jalur Lintas Selatan). Kami mohon kesabaran masyarakat,” sambung Jodi.
Satlantas Polres Tulungagung telah mengidentifikasi 8 titik kemacetan, dari Ngantru sampai perbatasan Kabupaten Trenggalek.
Untuk mengantisipasinya, Jodi telah menyiapkan 101 personel untuk melakukan patroli mobile.
Puncak arus mudik diprediksi pada Minggu (7/4/2024) dan Senin (8/4/2024).
Sementara puncak keramaian lokasi wisata, terutama JLS mulai Kamis (11/4/2024) sampai libur bersama selesai.
Arus balik di Kabupaten Tulungagung tidak menonjol, karena dilakukan bertahap.
“Arus balik di Tulungagung tidak dilakukan serentak, tapi bertahap sehingga tidak ada akumulasi,” tegasnya.
One Way di JLS
Selama periode libur lebaran, JLS akan mendapat perhatian khusus karena akan menjadi pusat wisata.
Pos Pengamanan didirikan di simpang 3 Besuki, pintu masuk ke JLS dan Pos Pelayanan didirikan di Pantai Gemah.
Jodi akan memberlakukan sistem one way secara periodik untuk mengantisipasi kepadatan wisatawan.
Rencananya one way diberlakukan pukul 16.00 WIB, JLS hanya diperuntukkan kendaraan yang keluar dari lokasi wisata.
Wisatawan yang akan masuk ke JLS diminta sementara waktu beralih ke lokasi wisata lain.
“Jam 4 sore jalur kami khususkan untuk turun (keluar dari JLS). Tidak boleh ada yang naik,” paparnya.
Satlantas juga memantau ketersediaan lahan parkir di sepanjang JLS, mulai Pantai Midodaren, Gemah, Bayem, Klatak hingga Pantai Prigi di Kabupaten Trenggalek.
Jika semua kantong parkir sudah penuh, maka akan one way akan diberlakukan lebih awal.
Jodi mencontohkan, jika pukul 12.00 WIB semua kantong parkir penuh, maka kendaraan tidak boleh lagi masuk ke JLS.
Para wisatawan diarahkan untuk sementara waktu mengalihkan tujuan, sampai tersedia kembali lokasi parkir di destinasi wisata.
“Kalau jam 12 sudah penuh, langsung kami berlakukan one way. Jalur hanya bisa untuk keluar JLS,” tandas Jodi.