1500 TUMPENG DALAM 1 ABAD DESA PAKISREJO
Blitar,MHI,- dalam rangka Bersih Desa sekaligus peringatan 100 tahun atau 1 abad, Desa Pakisrejo menggelar acara Kirab Pisowanan.
Sebanyak 1500 tumpeng diarak oleh warga yang terbagi menjadi 2 (dua) arah yakni dari arah barat oleh Dusun Lempung dan dari arah timur oleh Dusun Pakisan menuju balai desa pada Kamis malam (30/05/2024).
Arak-arakkan tumpeng yang diiringi oleh Cucuk Lampah beserta tari-tarian Jawa menambah suana Bersih Desa semakin khidmad. Selain itu prosesi serah terima buku sejarah serta bendera masing-masing dusun secara adat dan diiringi Gending Jawa serta musik gamelan menandakan bahwa Desa Pakisrejo memang benar melestarikan atau nguri-nguri budaya Jawa peninggalan nenek moyang.
Selain dihadiri oleh masyarakat acara tersebut dihadiri pula oleh Forkopimcam Srengat yang meliputi Camat, Kapolsek dan Danramil serta Kepala Puskesmas Srengat, Lembaga Desa, Kader Desa dan seluruh RT maupun RW.
Sumarsono S. Sos. Kepala Desa Pakisrejo menyampaikan terimakasih atas terselenggaranya acara .
“Kami mengucapkan terimakasih kepada semua masyarakat atas terselenggaranya kegiatan bersih Desa dalam rangka 100 tahun Desa Pakisrejo ini dengan lancar”.
” Semoga dengan bersih desa yang merupakan wujud syukur kita atas segala anugrah semakin menjadikan Desa Pakisrejo semakin maju, makmur , sejahtera, aman, tentram dan semua masyarakat bisa hidup tentram dan damai “, harapnya.
Sementara itu, Forkopimcam yang meliputi Camat, Kapolsek dan Danramil dalam sambutannya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut karena terselenggara dengan meriah dan khidmad tanpa meninggalkan adat budaya leluhur.
Perlu diketahui sejarah singkat Desa Pakisrejo awalnya terjadi pada tahun 1820 M , pada saat itu datang 14 orang dari daerah Mataram yang dipimpin oleh H. Imam Syafi’i atau Kasan Redjo yang membuka hutan di wilayah timur yang banyak tumbuh tanaman pakis.
Pada tahun 1860 M berdirilah Desa Pakisan yang dipimpin oleh kepala desa diantaranya:
Pertama : Irodikromo sampai tahun 1877 M
Kedua : KarsiWiryo sampai tahun 1889 M
Ketiga: Marto Drono sampai tahun 1907 M
Keempat : Soero Basiroen sampai tahun 1924 M
Selanjutnya dari 14 orang tersebut melanjutkan membuka hutan di wilayah barat yang bertanah liat sehingga dinamakan Desa Lempung pada tahun 1865 M , Kepala Desanya antara lain:
Pertama : Wongso Karti sampai tahun 1880 M
Kedua: Karto Medjo sampai tahun 1901M
Ketiga: Mangun Karto sampai tahun 1924 M.
Kemudian tahun 1924 M saat pergantian Kepala Desa, Oetomo selaku Wedono Srengat meminta agar Desa Lempung dan Pakisan digabung karena desa tersebut terlalu kecil dan diberi nama Desa Pakisrejo. Sehingga Pakisan dan Lempung berubah menjadi dusun bukan desa lagi.
Dari tahun 1924 sampai saat ini sudah ada 6 Kepala Desa yang menjabat, diantaranya:
1. Djojo Soeparto tahun 1924 sampai 1953
2. Prapto Oetomo tahun 1953 sampai 1969
3. Moekijar tahun 1969 sampai 1989
4. Mustofa tahun 1990 sampai 11 Desember 2007
5. Aneg Sunggoro 12 Desember 2007 sampai 12 Desember 2019
6. Sumarsono, S. Sos 13 Desember 2019 sampai sekarang.
Di akhir acara, Sumarsono kepada awak media menyampaikan jika akan terus berinovasi untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat . Hal tersebut juga sudah terbukti, semenjak dipimpin olehnya, banyak prestasi yang diraih oleh Desa Pakisrejo. (Ret)