Di DUGA KARENA PASIEN BPJS STOK DARAH PENDONOR RUSAK DI PMI KOTA PONTIANAK MEMINTA KETUA UMUM PALANG MERAH INDONESIA Bapak Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla ikut mengawasi

PONTIANAK MHI. Kejadian yang tidak pernah terpikir terjadi kepada keluarga pasien nyonya M merupakan pasien di salah satu rumah sakit di pontianak. Kini datang bukan dari pelayanan rumah sakit. Akan tetapi pelayanan dari Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK  yang mana pasien nyonya M  memerlukan darah golongan A sebanyak 3 katong.

Setelah mencari pendonor darah golongan A pada Jam 17.30 wib sampai jam 19.30 wib tanggal 6 juni 2024 di dapat tiga pendonor darah golongan A.

Keluarga bertanya kepada petugas pengambilan darah jam berapa bisa siap darah untuk di ambil. Petugas menjelaskan bahwa darah dapat di ambil setelah 6 jam paling cepat karena perlu ada pengujian lab.


Pada tanggal 7 juni 2024 jam 06.30 wib keluarga pasien mengambil darah untuk pertama kali dari Palang Merah Indonesia KOTA pontianak tanpa hambatan. Pada tanggal yang sama kurang lebih Jam 23.30 wib keluarga mengambil lagi satu kantong darah untuk pengambilan kedua tanggal 8 juni 2024 kurang lebih jam 11.45 wib  Keluarga pasien akan melakukan pengambilan darah di Palang Merah Indonesia kota pontianak untuk yang ketiga kali nya.

Bagaikan petir tanpa hujan petugas pengambilan darah bertanya ini pasien umum apa BPJS anak pasien mengatakan BPJS petugas mengatakan bahwa darah rusak dan tidak ada setok darah serta meminta anak pasien menyampaikan ke perawat bahwa darah rusak dan tidak ada setok.

Pada saat mendapatkan informasi dari petugas pengambilan darah di Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK anak pasien langsung menghubungi Awak media MHI perwakilan Kalbar untuk mendapatkan informasi yang akurat atas kejadian tersebut.

Awak media MHI langsung meluncur ke Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK untuk mendapatkan informasi yang akurat atas kejadian tersebut tapi pihak Palang Merah Indonesia kota pontianak tidak dapat menyelesaikan apa yang terjadi.

Pada saat awak media MHI bertanya siapa pejabat yang bertanggung jawab hari ini atau pimpinan penanggung jawab di Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK di jawab oleh security bahwa bapak EDI KANTONO sebagai wakil kota pontianak sekaligus sebagai penanggung jawab darah yang di duga rusak berdasarkan penjelasan oleh petugas Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK.

Sempat terjadi ketegangan antara keluarga pasien dengan petugas pengambilan darah Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK.

Menurut keluarga pasien seharusnya petugas PMI dapat menyampaikan pada saat pengambilan darah pertama dan kedua bahwa ada satu kantong darah rusak bukan pada saat darah akan di ambil baru disampaikan. Yang menjadi aneh menurut keluarga pasien kenapa petugas bertanya pasien umum atau BPJS setelah tahu pasien BPJS langsung darah rusak.

Setelah terjadi ketegangan petugas pengambilan darah baru menyerah kan darah sesuai kebutuhan dengan alasan bahwa darah yang di duga rusak di ganti dengan stok yang ada.kan cukup aneh menurut keluarga pasien setelah marah baru ada darah nya.

Sebagai kontrol sosial yang di lindungi konstitusi berdasarkan undang-undang nomor 40 tahun 1999 meminta kepada ketua umum PALANG MERAH INDONESIA PUSAT Bapak Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla untuk ikut mengawasi petugas yang di duga bermain dengan pengadaan darah khusus nya Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK agar tidak ada lagi pasien BPJS yang di duga mendapatkan pelayanan tidak menyenangkan oleh oknum Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK

Sampai berita ini di turunkan belum ada konfirmasi dari petugas Palang Merah Indonesia KOTA PONTIANAK atas kejadian tersebut. ( kaperwil kalbar RUSLAMAHMUD )