
Tutup Pelatihan Make Up Artist,Disnaker Tekankan Pentingnya Sertifikat BNSP
Blitar,MHI- Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Blitar secara resmi menutup pelatihan Skema Makeup Artist (MUA) yang berlangsung di LPK Erlin Estetika International Institute Kota Blitar, Senin (23/6/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari program unggulan Disnaker Blitar dalam mempersiapkan angkatan kerja muda yang kompeten dan siap bersaing di dunia industri kecantikan.
Penutupan pelatihan dilakukan langsung oleh Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi, didampingi Kabid Latprotrans Latif Usman dan jajaran staf.
Dalam sambutannya, Nanang menegaskan pentingnya sertifikasi kompetensi sebagai bekal utama bagi para peserta untuk menembus pasar kerja, baik di dunia usaha maupun membuka usaha mandiri.
“Pelatihan ini bukan sekadar mengajarkan keterampilan rias wajah, tetapi membekali peserta dengan keahlian yang diakui secara nasional. Sertifikat BNSP yang mereka dapatkan menjadi modal penting untuk masuk ke dunia kerja profesional,” ujar Nanang Adi.
Ia berharap, seluruh peserta yang telah lulus uji kompetensi dan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dapat memanfaatkan sertifikasi tersebut sebaik-baiknya.
“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, pelatihan MUA kami nyatakan ditutup,” pungkasnya.
Program ini merupakan bagian dari kegiatan SANG KAPTEN (Sertifikasi Angkatan Kerja Kompeten), yang merupakan wujud komitmen Pemkab Blitar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Program ini juga sejalan dengan misi Kepala Daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar 2025-2029.
Kegiatan SANG KAPTEN 2025 dikemas dalam pola 3 in 1 yang mengintegrasikan tiga tahapan utama, yaitu pelatihan vokasi, sertifikasi kompetensi, dan magang kerja. Selama sembilan hari, peserta mengikuti pelatihan intensif di LPK Erlin Estetika International Institute Blitar. Setelah itu, mereka mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) PARAS Surabaya.
Setelah lulus uji kompetensi, para peserta menjalani tahapan magang kerja selama lima hari di berbagai industri kecantikan di Kota Blitar. Dengan pola terpadu ini, diharapkan lulusan program tidak hanya menguasai teori, tetapi juga memiliki pengalaman langsung di lapangan.
Sertifikasi BNSP sendiri menjadi pembeda penting di tengah persaingan ketat industri kecantikan. Pasar MUA di Indonesia saat ini didominasi oleh pelaku usaha otodidak yang mengandalkan media sosial. Namun, keberadaan sertifikat BNSP memberikan pengakuan resmi atas kompetensi seorang MUA berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
“Klien, vendor, hingga rumah produksi kini cenderung lebih percaya pada MUA bersertifikat BNSP. Di beberapa proyek formal seperti produksi televisi, wedding organizer, atau kontrak korporat, sertifikasi sering kali menjadi syarat utama,” ungkap Latif Usman, Kabid Latprotrans Disnaker Blitar.
Sertifikat BNSP juga memperkuat legalitas usaha MUA, khususnya saat mendaftarkan usaha ke pemerintah, mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB), maupun menjalin kerja sama bisnis dengan vendor besar seperti brand kosmetik atau agensi kreatif.
Dengan perkembangan industri kecantikan nasional yang diproyeksikan terus tumbuh hingga 55,5 persen pada 2025, keberadaan sertifikasi kompetensi menjadi semakin relevan. “Mereka yang bersertifikat jelas memiliki daya saing lebih kuat, terutama untuk masuk ke segmen premium dan pasar profesional di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, atau Bali,” tambahnya.
Sertifikasi BNSP juga membuka akses bagi MUA untuk mengikuti tender proyek pemerintah atau event-event besar yang mensyaratkan kualifikasi resmi. Tanpa sertifikasi, banyak MUA hanya bisa mengandalkan proyek-proyek kecil atau informal dengan tarif yang cenderung lebih rendah.
Tidak hanya dari sisi peluang kerja, proses menuju sertifikasi BNSP juga memberi manfaat pengembangan diri. Peserta pelatihan mendapatkan peningkatan keterampilan teknis dan memperluas jaringan profesional di industri kecantikan yang sangat dinamis.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, Disnaker Blitar optimistis para lulusan MUA bersertifikat akan mampu bersaing di industri kecantikan nasional maupun internasional. “Investasi keahlian ini bukan hanya untuk hari ini, tapi bekal jangka panjang menghadapi persaingan global,” tutup Nanang Adi.(adv/dbcht)