HARTA KEKAYAAN  RAHMAT SANTOSO MENYUSUT  DAN UTANG BEERTAMBAH  SAAT JABAT  WABUP BLITAR , BERBANDING TERBALIK DENGAN BUPATI

Blitar, MHI- Rahmat Santoso yang sudah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Blitar periode 2019 – 2024 tampak masih banyak menimbulkan kehebohan di Kabupaten Blitar.Seperti yang banyak di beritakan Rahmat Santoso mundur dari jabatannya di akibatkan kekecewaannya dengan Pemkab Blitar. Terlepas dari perselisihan yang pernah terjadi diantara keduanya. Ternyata kekayaan Rahmat Santoso dan Rini Syarifah juga bertolak belakang antara satu dan lainnya.

Hal ini dapat dilihat di laman e-lhkp, Kekayaan Rahmat Santoso berkurang selama dirinya menjabat sebagai Wabup Blitar sementara kekayaan Rini Syarifah mengalami peningkatan selama dirinya menjabat Bupati Blitar..

Dalam laporan LHKPN pada tanggal 30 Maret 2022 periode 2021 kekayaan Rahmat Santoso mencapai Rp 19,39 miliar. Sementara dalam LHKPN yang dilaporkan 30 Maret 2023 untuk periode 2022, malah turun menjadi Rp 17,01 miliar atau menyusut sekitar Rp 2,37 miliar. Bahkan dalam LHKPN terakhir tersebut, hutang Rahmat Santoso yang semula pada 2021 sebesar Rp 2 miliar malah bertambah atau naik menjadi Rp 4,5 miliar.

Sementara itu, Tercatat dalam LHKPN tahun 2021 yang dilaporkan Maret 2022, Rini Syarifah diketahui memiliki harta kekayaan senilai Rp 8,5 miliar. Jumlah tersebut naik cukup tinggi pada laporan LHKPN bulan Desember 2022, tercatat Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar, memiliki kekayaan sebesar Rp9,2 miliar atau naik sekitar Rp 700 juta.

Menanggapi hal tersebut, Rahmat Santoso membernarkan bahwa kondisi kekayaan setelah 2 tahun 5 bulan menjabat sebagai Wakil Bupati Blitar menyusut.

Rahmat Santoso menambahkan, itu membuktikan kalau selama menjadi orang nomor dua di Kabupaten Blitar dirinya tidak pernah bermain proyek atau anggaran apapun baik APBD maupun APBN. “Berulang kali saya katakan, kalau saya tidak mengerti dan tidak pernah melakukan intervensi apalagi bermain proyek,” tegasnya.

Pria yang juga Ketua Umum DPP Ikatan Penasihat Hukum Indonesia (IPHI) ini mengaku kalau sejak awal terjun ke politik, tujuannya bukan untuk mencari kekayaan.

“Tidak menjadi wabup pun, alhamdulillah sudah cukup. Tapi karena perintah kyai saya, serta dorongan dan dukungan dari sahabat serta senior dan guru politik saya akhirnya terjun ke politik,” Pungkas Rahmat Santoso.

Setelah mengundurkan diri dari jabatan Wakil Bupati Blitar, Kini Rahmat Santoso bersiap untuk maju Caleg DPR RI melalui PAN dari Dapil Jatim IX (Bojonegoro dan Tuban).(Red)