AKSI DAMAI AKADEMI JAWA TIMUR Dikantor Gubernur Jawa timur

Jatim, MHI-Perlunya Adab Bicara Dan Tingkah Laku, Yang Pelu Kita Jaga Kita Adalah Negara Timur Yang Menjunjung Tinggi Etika.

Sebuah video viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan momen saat Rocky Gerung ditolak kampus Unair saat hendak menjadi pembicara di sebuah talkshow yang diadakan oleh mahasiswa kampus tersebut.

Dalam video yang viral, Rocky Gerung tampak sudah siap menyampaikan materi. Namun ketika hendak masuk ke aula acara, pintu ditutup dan panitia memberikan informasi jika pihak kampus menolak Rocky Gerung.

Alhasil, filsuf dan akademisi itupun putar badan dan meninggalkan lokasi acara sembari meminta maaf kepada peserta yang telah hadir.

Ini bukan kali pertama Rocky Gerung mendapatkan penolakan dari kampus dalam negeri.

Pihak kampus mengklaim bahwa Rocky kerap melontarkan kalimat-kalimat yang memancing reaksi meluas sehingga kedatangannya ke acara kampus dikhawatirkan akan menimbulkan hal yang tidak diinginkan dan yang penting Prilaku Rocky gerung akan merusak moral dan mental anak bangsa khusus nya yang ada di jawa timur.

Kita banyak masukan dari Para Akademisi dan masyarakat yang khawatir dengan situasi Sehingga kita Para akademisi Jatim wajib untuk Hadir menunjukan eksistensi intelektual yang menjaga moral anak anak pelajar kita ,”

Perlunya Rocky Ditolak di lembaga pendidikan dan Universitas di karenakan, Penyataan nya merupakan kritik yang tidak memvangun.

Rocky Gerung juga pernah batal mengisi acara di universitas karena ditolak organisasi atau pihak dari luar kampus.

Seharusnya sebagai akademisi Rocky bisa lebih menjaga tutur katanya, sehingga tidak bluender dan menjadi perpecahan dalam NKRI.

Isi Petisi :

1. Kritik Rocky Gerung yang bersikap publik dan bisa diakses semua kalangan termasuk anak-anak dengan Kata-kata kasar dalam kritik kalau di normalisasi jelas berbahaya. Berpotensi tidak pantas ditiru oleh generasi muda Indonesia yang gandrung dengan dunia digital saat ini.
2. Dalam beberapa hal, kritik Rocky Gerung tidak diniatkan untuk perbaikan tetapi hanya cenderung membuat gaduh. Gaduh yang bernilai tidak substantif dan dekonstruktif.
3. Sebagai insan Filsafat dan kaum Akademis seharusnya beliau lebih arif dan bijak. Berfikir mendalam dan memperhatikan aspek etika,gramatika dan retorika dalam berbahasa.
4. Filsafat itu seharusnya berfokus pada substansi. Dalam banyak hal, Rocky Gerung kehilangan substansi dalam kritik. Yang ada hanya caci maki dan umpatan.
5. Kami berharap POLRI bersifat tegas dalam menangani kasus Rocky Gerung.
6. Media Massa dan penyelenggara platform media sosial diharapkan lebih jeli dan bertabayyun dalam menyebarkan konten yang berpotensi menimbulkan kegaduhan publik.(Red)