Dana Desa Program Ketahanan Pangan Dan Hewani, Anggaran Tahun 2022 Desa Krenceng, Kec. Nglegok, Di Duga Diselewengkan
BLITAR,MHI- Anggaran 20% program Ketahanan pangan dan hewani Desa Krenceng, Kecamatan Nglegok, sampai sekarang masih berupa rencana dan belum di laksanakan. Demikian menurut keterangan Sekretaris Desa (Sekdes) Krenceng Romdoni yang menemui awak Media ini saat datang ke kantornya, Jum’at (28/10/2022).
Selanjutnya ia mengatakan, bahwa Dana Desa (DD) 20 persen untuk program ketahanan pangan dan hewani tersebut akan di peruntukkan untuk pelatihan pertanian, TPT jalan persawahan sebanyak dua titik di Dsn. Krenceng Rt.04 Rw.02. Namun, semua itu baru rencana.
Saat di tanya kenapa DD tersebut masih belum di realisasikan, Romdoni menjawab,” itu biar pak Kades saja nanti yang menjawabnya, saya takut salah,” ucapnya.
Karena Kepala Desa Krenceng sedang tidak terlihat di tempat, lalu kamipun menanyakan kepada Sekdes Romdoni keberadaannya dan ia mengatakan, bahwa Kades sedang mengikuti rapat BUMDesMa di salah satu desa dan meminta kami menunggu kedatangannya.
Selanjutnya, Kades Amsori di hubungi lewat telepon oleh Sekdes Romdoni dan bilang akan datang menemui kami dan sekarang sudah perjalanan.
Akan tetapi, setelah kami menunggu lama untuk mendapatkan penjelasan tersebut langsung dari Kepala Desa (Kades) Krenceng, Amsori, ternyata yang bersangkutan tidak kunjung datang dan yang sangat kami sesalkan malah kami di minta menunggu lagi sampai hari Senin depan, karena setelah dihubungi kembali Amsori mengatakan tidak jadi menemui kami karena ada keperluan lain, sehingga kamipun kemudian memutuskan untuk pulang.
“Maaf Pak Kades hari ini belum bisa menemui, karena ada keperluan lain. Lain waktu saja panjenengan ke sini lagi, hari Senin,” kata Romdoni.
Selanjutnya, Kades Desa Krenceng Amsori pada hari Senin, (31/10)2022), setelah dapat di temui di Kantornya mengatakan, bahwa Dana Desa 20 persen untuk Ketahanan Pangan dan Hewani yang bisa di cairkan baru senilai Rp. 14.500.000,- di gunakan untuk program hewani, yaitu untuk pembelian COPER atau alat pencacah rumput merk Hammer Mild, untuk melaksanakan Bimtek dengan narasumber dari Dinas Peternakan termasuk untuk makan minum (Mamin)nya dan lain-lain. Juga senilai Rp. 14.000.000,-yang akan di gunakan untuk Bimtek Biosaka, yaitu Bimtek mengenai pupuk organik.
” Belum pencairan, masih proses, dan yang sudah di cairkan baru empat juta lima ratus ribu yg kami gunakan untuk pembelian COPER alat pencacah rumput merk Hummer Mild, Bimtek narasumber dari Dinas, Mamin dan lain-lain. Dan empat belas juta yang akan kami gunakan untuk Bimtek Biosaka mengenai pupuk organik,” Jelasnya.
Dengan adanya temuan ini, diharapkan aparat penegak hukum segera menindak lanjuti. (TIM)