DIDUGA SALAH SEORANG WARGA REJOWINANGUN MENGALAMI PENGANIAYAAN
Blitar, MHI- Salah seorang warga desa Rejowinangun Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar mengalami penganiayaan dibagian mulut oleh berinisial SN yang sempat viral tentang praktik pengobatannya pada Senin , (13/12/22).
Hal ini bermula saat Nika Kimsin seorang warga desa Rejowinangun yang menjadi saksi kejadian tersebut menjelaskan SN datang kerumahnya dengan membawa asbes dikedua tangannya dan menggedor pintu rumahnya.
“SN membawa asbes lalu menggedor rumah saya, spontan saya memberitahunya untuk tidak melakukan hal itu karena suami saya posisi didalam rumah sedang tidur nanti ditakutkan dia marah” ucapnya pada salah satu santri SN.
Dia juga menambahkan, “ Dari arah timur santrinya menyuruh saya untuk menjauh dan pada saat itu SN meneriaki saya dan suami bilang metuo kang ayo bacok-bacokan paten-patenan ojo dadi banci “ lanjutnya.
Saat kejadian tersebut berlangsung Nika berencana untuk melaporkan kejadian tersebut pada RT setempat namun terkendala tidak mempunyai kontak personnya sehingga salah satu warga menyarankan untuk merekam kejadian tersebut.
“ Saat saya mau merekam Pak RT Riki sudah disodok kepalanya oleh SN, lalu saya menghubungi pak lurah untuk melaporkan kejadian tersebut, namun saat lurah bersama warga lain datang SN menyelonong pulang ke Padepokannya” papar Nika
Sementara itu Riki Trio Prasetyo sebagai Ketua RT 01 RW 04 yang mengalami penyodokan pada mulutnya menjelaskan kronologi kejadiannya SN melakukan penganiayaan padanya.
“ Ketika saya saya solat mendengar teriakan, setelah selesai ibadah lalu saya menanyakan hal tersebut pada mertua saya namun mengetahui ada kejadian apa diluar, ternyata setelah saya keluar rumah dan melihat SN sudah didepan rumah pak musliki sambil membawa asbes yang sudah pecah di kedua tangannya beliau langsung menghampiri saya sambil bilang ayo bacokan karo aku ” ucap Riki pada awak media Monitor Hukum Indonesia.
“ Dilokasi kejadian ada 2 santri yang menghampiri saya padahal saya tidak ngapa-ngapain. Setelah berhadapan wajah dengan saya SN langsung menyeruduk dan menyodok mulut dan kepala saya , saat itu saya sempat emosi namun sudah dihadang oleh 3 santri. Setelah itu SN langsung dibawa santrinya kembali ke padepokan lalu saya ke Puskesmas Kademangan.” pungkas Riki .
Setelah kejadian tersebut Riki melakukan Visum ke Puskesmas Kademangan dan dianjurkan untuk membuat laporan di Polsek Lodoyo Barat. Setelah melakukan visum ia melaporkan kejadian kejadian tersebut dan disidik langsung .
Saat dikonfirmasi terkait laporan tersebut, Kapolsek Lodoyo Barat membenarkan bahwa Riki melakukan pengaduan pemukulan yang terjadi kepadanya.
“ Kami sudah menerima laporan tersebut dan sudah diteruskan juga kami pada Kapolres Blitar nantinya akan dimediasi “ ucap Kapolsek Lobar AKP Edy .(Sutrisno)