DIDUGA TIDAK SESUAI SPEK, PROGAM PAMSIMAS DESA SUMBERAGUNG MANGKRAK

Tulungagung, MHI,- bantuan Pamsimas (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat)di Desa Sumberagung Kecamatan Rejotangan tepatnya di dusun Sumber Banget diduga tidak sesuai spesifikasi, sehingga mengakibatkan program tersebut mangkrak dan tidak bisa dinikmati manfaatnya oleh masyarakat.

Dari hasil investigasi tim Monitor Hukum Indonesia didapati masyarakat yang tengah mengambil air untuk kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut harus dilakukan mengingat sulitnya air di lingkungan yang seharusnya menerima manfaat Pamsimas.

Saya sehari minimal membutuhkan air sekitar 5 galon, dan saya gendong seperti ini“.

Sebenarnya capek tapi mau bagaimana lagi , kami sangat membutuhkan air untuk kebutuhan sehari-hari“, keluh salah satu masyarakat .

Sementara itu, Ketua RT setempat membenarkan jika Pamsimas sudah tidak berfungsi lagi.

Kami hanya bisa merasakan manfaat Pamsimas sekitaran dua bulan di awal pembangunannya, sebelum pembangunan memang dicari titik untuk pengeboran tapi tidak juga ditemukan akhirnya sumur saya ini yang dipakai, dibor lagi agar lebih lebar tapi kedalamannya malah berkurang karena pas pengeboran Sanyo saya jatuh jadinya tidak bisa ditambah kedalamannya“.

Kalau air dirumah saya masih lancar, tapi kalau ke atas tidak lancar, pernah mengalir tapi airnya tidak jernih , kalau untuk pengeboran seingat saya habis biaya sekitar 13juta“.

Pipa yang dipakek itu paralon biasa jadi mudah jebol, yang besi hanya beberapa saja, karena yang dipakai sumur saya saya akhirnya minta ganti rugi dan dikasih 2 juta waktu itu“, tambahnya.

Selanjutnya, Nawan Ketua Pamsimas saat dikonfirmasi menerangkan jika sudah melaksanakan kegiatan sesuai aturan dan petunjuk teknisnya

Pamsimas untuk saat ini karena kekeringan sehingga tidak ada air yang diambil, kami juga belum mendapat laporan dari pengelola Pamsimas sampai saat ini karena pengelolaan sudah diserahkan ke masyarakat“.

Kalau dulu waktu penelitian hanya mengukur debit airnya saja, kalau untuk berapa lamanya saya tidak bisa menjawab tapi waktu diteliti debit airnya cukup“.

Untuk timnya ada tim pengukur juga pendamping dari Dinas PUPR, untuk pengerjaan ada istilahnya pembelian barang yang harus di CV karena dari kami awam, sehingga kami mendapat pengarahan untuk pembelian sebagian matrial, kami melaksanakan setiap kegiatan atau pembelian selalu ada koordinasi dengan pendamping dari dinas PU“, jelasnya. (Tim)