
Oknum Polwan Polres Blitar Kota Digerebek Oleh Suaminya, Diduga Saat Indehoy Dengan Oknum Anggota DPRD Kota Blitar
Blitar, MHI — Isu yang sedang ramai dibicarakan di media sosial terkait Dugaan pengerebekan Anggota Polwan Polres Blitar Kota saat sedang indehoy bersama seorang yang diduga oknum Anggota DPRD Kota Blitar berinisial GP, yang digerebek oleh suaminya yang juga diduga Anggota Polres Blitar Kota dibenarkan oleh Polres Kota Blitar.
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, membenarkan peristiwa tersebut, “kejadiannya betul, peristiwa tersebut terjadi di Wilayah Polres Batu Malang ,” ucap Samsul Anwar .
Masih menurut Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, ” Kedepannya peristiwa tersebut yang menangani Polres Batu. Sedangkan Polres Blitar Kota hanya menangani Kode Etiknya karena Polwan tersebut seorang Anggota Polres Blitar Kota.
Samsul Anwar juga mengatakan kepada rekan rekan media, dirinya mohon maaf, kejadian tersebut memang betul adanya sesuai yang ada di medsos kejadian tersebut terjadi di wilayah Polres Batu jadi nanti kedepannya jika rekan rekan media masih ingin konfirmasi lagi silahkan berhubungan dengan Polres Batu ,” ucap Samsul Anwar .
Terkait pria yang diduga bersama sang polwan, Samsul membenarkan bahwa ia adalah oknum anggota DPRD Kota Blitar. Namun, saat penggerebekan berlangsung, pria tersebut tidak berada di tempat kejadian.
“Itu memang betul (bersama anggota dewan). Waktu digerebek, laki-lakinya tidak ada. Setelah pemeriksaan, pengakuannya demikian,” ujarnya
Kepolisian memastikan penanganan kasus ini dilakukan secara profesional dan transparan. Jika terbukti melanggar kode etik profesi Polri, sanksi tegas akan diberikan sesuai aturan.
Perlu di ketahui info yang beredar di medsos ada dugaan Seorang Anggota Polwan Polres Blitar Kota berinisial SN digerebek suaminya sendiri yang juga diduga Anggota Polres Blitar Kota berinisial D saat sedang indehoy bersama diduga oknum Anggota DPRD Kota Blitar berinisial GP asal dari Fraksi PPP.
Namun saat penggerebekan laki-lakinya tidak ada, itu menurut pengakuannya Polwan saat diperiksa. (Tim)