Beranda / Uncategorized / Seorang Siswa SMKN 1 Kademangan Dianiaya Kakak Kelas Sampai Tulang Hidung Retak

Seorang Siswa SMKN 1 Kademangan Dianiaya Kakak Kelas Sampai Tulang Hidung Retak

Blitar,MHI– Seorang anak menjadi korban penganiayaan di SMKN 1 Kademangan Blitar usai acara Dies Natalis. Bu Isti warga Kademangan Blitar mengatakan anaknya, Dava, dianiaya oleh kakak kelas, Firman. Kondisinya mengalami luka retak di hidung. Yang disayangkan, sekolah dianggap lepas tangan dengan dalih Firman sudah mengundurkan diri dari sekolah.

Kejadian berlangsung pada Kamis, (18/9/2025), di sekolah. Jam 10 pagi, Bu Isti ditelepon pihak sekolah karena Dava anaknya mengalami luka parah dan dilarikan ke Puskesmas. Dava mengakui dipukuli kakak kelasnya. Bu Isti sempat menanyakan apakah Dava memulai dulu, ternyata tidak. Hasil pemeriksaan menyebut Dava mengalami retak hidung dan harus CT Scan untuk diagnosis lebih jelas. Saat itu pihak sekolah mengaku siap bertanggung jawab.

Keesokan harinya, Bu Isti datang ke SMKN 1 Kademangan untuk bertemu Firman, menanyakan apa yang terjadi. Firman mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Firman juga mengaku siap bertanggung jawab penuh.

Dava mendapat perawatan intensif dan operasi. Selama di RS, pihak sekolah tidak ada yang menjenguk. Senin (22/9), salah satu guru WA, ingin menjenguk Dava di rumah, mengajak Firman. Yang disesalkan keluarga, sekolah tidak menghadirkan keluarga Firman dengan alasan ayah dan ibunya berada di luar kota. Saat menjenguk, sekolah menyambungkan Bu Isti dengan ibu Firman melalui telepon. Saat dimintai pertanggungjawaban, Ibu Firman malah marah dengan menuduh Dava memulai duluan, padahal Firman menyangkal di waktu yang sama.

Selama beberapa hari tidak kunjung mendapat kejelasan pertanggungjawaban dari sekolah maupun keluarga Firman, Ayah Dava bersama Dava melaporkan kejadian ke Polsek Lodoyo Barat pada (24/9). Yang disesalkan, tidak mendapat respon yang baik. Bukannya bantuan penanganan, keduanya dimarahi petugas yang piket saat itu dengan alasan kenapa baru dilaporkan.

Keluarga kemudian melaporkan ke Polres Blitar, dan mendapat respon baik. Petugas menyampaikan akan segera memanggil saksi-saksi untuk penyelidikan. Keluarga berharap Firman segera diperiksa dan dilakukan penahanan.