Warga Bendosewu Tuntut Kades Mundur Dari Jabatannya , Buntut Seleksi Perangkat Desa Diduga Jadi Ajang Nepotisme
Blitar, MHI- Proses penjaringan dan penyaringan perangkat Desa Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, memicu kontroversi. Pasalnya warga sebelumnya telah melakukan audiensi dengan pihak Pemerintah Desa namun berjalan alot.
Krisis kepercayaan masyarakat terkait seleksi perangkat desa yang dilakukan oleh Pemdes Bendosewu, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar menuai protes. Diduga ada kecurangan membuat warga meminta pihak Kepala Desa Bendosewu dan panitia seleksi penjaringan perangkat desa.
Diketahui sebelumnya, para peserta ujian yang tidak puas dengan hasil seleksi sempat meminta untuk mengklarifikasi terkait dengan ujian seleksi yang dilakukan oleh Pemdes Bendosewu.
Warga yang mengatasnamakan Forum Komunikasi Bendosewu Peduli (FKBP) melakukan unjuk rasa di Kantor Desa Bendosewu karena dalam audiensi tidak mendapat jawaban jelas dari Kepala Desa Isnari. Dalam aksi tersebut warga menuntut Kades PAW satu setengah tahun menjabat ini pada Senin,(23/12/24).
Para warga yang menggeruduk Kandor Desa menyerukan agar Kepala Desa agar mundur dari jabatannya.
Sementara itu Rosyid dari Forum Komunikasi Bendosewu Peduli (FKBP) mengatakan dalam audiensi sebelumnya audiensi ini untuk meminta penjelasan terkait dengan seleksi perangkat yang diadakan oleh Pemdes Bendosewu. Karena di duga ada manipulasi dalam seleksi ini. Karena perangkat desa yang jadi ini sebelumnya sudah ditebak oleh warga sebelum ada ujian. Kecurigaan adanya dugaan kecurangan terjadi saat ujian seleksi yang menggandeng pihak Unisba sebagai pihak ketiga namun tidak mendapat hasil.
Sementara itu berdasarkan informasi RD selaku KAUR Perencanaan mengatakan bahwa ” Peserta yang diusulkan kepada Camat Talun ada 6 orang.
Hal ini memunculkan kejanggalan dari hasil ujian peserta yang daftar ada 12 orang dan yang mengikuti ujian 11 orang namun yang diusulkan pada Camat Talun Julison 6 orang.
Saat dikonfirmasi terkait hal itu, Camat Talun Julison mengatakan proses seleksi perangkat desa sudah sesuai prosedur. “Tahapan-tahapan sudah sesuai dengan prosedur”.
Hasil audiensi tidak sesuai dengan keinginan FKBP sehingga mereka nekat menggembok pintu kantor desa Bendosewu. (Tim)