Ormas LMP MACAB Kabupaten Blitar: Temukan Proyek P3-GTAI Di Desa Sidorejo Doko Blitar Baru 4 Bulan Sudah Amburadul

Blitar, MHI –Ormas LMP ( Laskar Merah Putih) Markas Cabang Kabupaten Blitar sebagai kontrol publik/sosial mendatangi Kantor Desa Sidorejo Kecamatan Doko Kabupaten Blitar pada Kamis (29/9/2022).

Kedatangan Ormas ini disambut baik oleh kepala Desa Sidorejo di ruang kerjanya bersama staf perangkat desa. Kedatangan Ormas LMP MACAB Kabupaten Blitar ini sebagai kontrol sosial mengkonfirmasi terkait kegiatan Proyek  Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi  (P3-GTAI) ya ng merupakan bantuan program melalui  Kelompok Himpunan petani penerima air (HIPPA) Desa Sidorejo untuk pembuatan saluran irigasi ke lahan pertanian demi melaksanakan program Desa Sidorejo Kec. Doko, untuk ketahanan pangan.

Usai menjelaskan maksud dan tujuannya kepala desa Sidorejo Danang bersama sama Ormas LMP MACAB Kabupaten Blitar menuju lokasi kegiatan Proyek P3-GTAI berupa saluran irigasi yang terletak di wilayah RT 02 RW 03 Dusun Sidorejo Dukuh Slumpang. Tampak di papan informasi berupa banner pelaksana dari HIPPA Gemah Ripah Loh Jinawi, Nomor PKS HK 02.01Am.09.03/746/P3-TGAI/IV/2022.Waktu pelaksanaan 21 April 2022 – 8 Agustus 2022,Sumber dana APBN dengan nilai Rp. 195.000.000.

Dari hasil peninjauan ini menurut Ormas LMP bahwa ditemukan banyak bagian dari irigasi yang patah dan amburadul selain itu kualitasnya kurang baik terlihat dari dasar irigasi yang sudah terkikis padahal usia bangunan diketahui baru 4 bulan.

Saat dikonfirmasi Hardoyo selaku Ketua Harian LMP MACAB Kabupaten Blitar menduga bahwa pengerjaan irigasi tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam RAB. ” Di tahun 2022 ini ada banyak dana yang turun pemerintah Desa Sidorejo diantara nya dana HIPPA dari provinsi, ada titik yang harus didalami,kalau secara pribadi sedikit ada kesalahan terutama itu ditemukan dititik overload itu pagu anggarankan penerapannya terkesan memanjang banyak tambahan, karena banyak penambahan volume ini malah menimbulkan kecurigaan terkait dengan kualitas spesifikasi di RAB nya “ Jelas Hardoyo.

Saat ditanya hal yang menonjol dalam temuan ini Hardoyo mengatakan “ saya tanyakan ke ketua pokmasnya perkubikasi volume itukan ada SHB satuan harga itu kok dia tidak menjawab, alasannya lupa atau gak ngerti, aneh kalau gak ngerti kalau dalam penganan fisik di pemerintah , volume itu kalau melebihi terlalu panjang yang dikuatirkan kualitas spek malah menyalahi aturan.

Eko Budi Winarto selaku Ketua LMP Macab Kabupaten Blitar menanggapi “Dengan mendengar kepala desa tentang pelaksanaan proyek iriigasi mulai dari kapan dimulai,jumlah tenaga kerja,dan kapan waktu selsesainya poyek kami menyimpilkan ada dugaan bahwa pengelolaan dana HIPPA tidak dilakukan dan dikaontrol sebaimana mestinya,Ini didasarkan dari jawaban kepala desa yang mengambang dan tidak memberi kepastian data. Dan yang terpenting dari data dilapangan hasil fisik bangunan irigasi yang kita lihat dilapangan tidak sesuai dengan nilai 195 juta karena kondisi bangunan terlihat rapuh dan patah “.

Kepala Desa Sidorejo Danang Dwi Suratno, didampingi salah satu perangkatnya membantah hal tersebut, Ia mengatakan, yang mengerjakan pelaksanaan irigasi itu ya kelompok HIPPA tersebut.

“Menurut kami, senyampang waktu pengerjaan yang kami ngecek itu sudah sesuai aturan dan bahkan sesuai spek yang ada ya sudah, itu sepengatahuan saya, karena setahu saya, waktu tim yang terakhir pengecekan kesini dari DAS Brantas itupun juga semuanya sangat bagus, dan masyarakat melihatnya sudah tidak ada kendala, ya sudah.” kata Kades Sidorejo. 

 “Bangunan itu kurang lebih 5 bulan yang lalu, dan setahu saya dikala pokok pekerjaan itu sudah sesuai spek ya sudah, karena tidak mungkin saya mengawasinya tiap hari,” kilahnya.

Ditambahkan “Memang saya sudah agak lama juga tidak datang kesini, setelah datang sewaktu pengecekan dengan tim beberapa bulan lalu itu. Dan setelah tahu ini nanti mungkin, akan kita koordinasikan dan akan kita tanyakan kepada selaku yang berwenang disitu, itu terus bagaimana”. pungkas Danang Kades Sidorejo.

Saat awak media melakukan liputannya tampak kepala desa mengintimidasi awak media dengan mengintrogasi sambil memvideo awak media dengan menanyakan identitas dan tujuan dari hadirnya awak media di wilayahnya, walaupun sebelum kelokasi awak media sudah menyampaikan dan memperkenalkan diri untuk melakukan kegiatan liputan. Sikap tidak menyenangkan dari kepala desa tersebut membuat awak media merasa terintimidasi karena berlanjut saat awak media menemukan proyek fisik lain yang menggunakan dana desa tanpa papan informasi dan tidak tepat sasaran. (Tim)