Sekretaris Satgas Saber Pungli Sampaikan Dialog Kebangsaan Pungli Merusak Sendi Kehidupan
Purwokerto ,MHI- Sekretaris Satgas Saber Pungli menjadi narasumber dalam acara Dialog Kebangsaan dengan tema Pungli Merusak Sendi – Sendi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara di Pendopo Sipanji Kabupaten Banyumas Purwokerto pada Kamis, (29/08/24).
Dialog interaktif diikuti jajaran Polri dan TNI serta unsur terkait.
Sekretaris Satgas Saber Pungli, Irjen Pol Andry Wibowo dalam pemaparannya mengatakan sesuai Perintah Presiden No 87 tahun 2016 mengenai pemberantasan pungutan liar (pungli) tinggal di akselerasi di wilayah Purwokerto Kabupaten Banyumas Jawa Tengah.
” Berdasarkan statistik nasional, Purwokerto ini pungli nya masih relatif rendah. Karena itu, perlu terus dipertahankan kemungkinan ada pungli namun belum dilaporkan” Terangnya.
Menurut Jenderal polisi berbintang dua itu, upaya pemberantasan pungli terus dilakukan pada seluruh institusi negara mulai dari TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan, Bea Cukai dan lain sebagainya.
“Pemberantasan pungli bukan hanya di Polri tapi di seluruh sektor publik lainnya,”jelas Irjen Pol Andry Wibowo.
Andry Wibowo menambahkan dialog kebangsaan ini merupakan upaya menciptakan birokrasi yang bersih dan melayani, Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) semakin memperkuat langkah pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) di sektor pelayanan publik.
Ia menekankan bahwa upaya memberantas pungli sudah menjadi perhatian sejak satu dekade lalu. Ia menyoroti bahwa pungli bukanlah masalah baru, namun telah menjadi kendala serius dalam mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien, yang pada gilirannya menghambat kemajuan.
“pungli adalah penyakit birokrasi yang menyebar di berbagai sektor, mulai dari politik, hukum, bea cukai, hingga dinas pendidikan. Korupsi selalu dimulai dari yang terkecil. Jika korupsi kecil tidak segera ditindak, maka akan berkembang menjadi besar dan menjadi subkultur yang merusak,” tegasnya.
Satgas Saber Pungli, yang dibentuk melalui Peraturan Presiden No. 87 Tahun 2016, memiliki tugas berat untuk membersihkan praktik pungli di seluruh lembaga pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun daerah. Namun, Andri Wibowo menekankan pentingnya kesadaran kolektif dari seluruh aparatur negara untuk mewujudkan pelayanan publik yang bersih dan berintegritas.
Lebih lanjut, Andri Wibowo menekankan bahwa birokrasi bukan hanya sebagai mesin penggerak pembangunan, tetapi juga sebagai etalase peradaban bangsa. Birokrat, sebagai ujung tombak birokrasi, harus memberikan contoh yang baik bagi masyarakat dan memegang teguh nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. “Jika seluruh lembaga negara berjalan dengan baik, maka Indonesia akan menjadi negara yang hebat, dipimpin oleh birokrasi yang digerakkan oleh nilai-nilai Pancasila sejati,” ungkapnya.
Dalam upaya memberantas pungli, Satgas Saber Pungli melakukan penindakan yang dapat bersifat yustisia maupun non-yustisia. “Penindakan yustisia tentu melibatkan proses hukum, namun penindakan non-yustisia juga penting untuk menumbuhkan regulasi lokal dan kesadaran sosial dalam mencegah pungli,” jelas Andri Wibowo.(Red)