SMAN 1 Semaka Kabupaten Tanggamus Diduga Pungli Melalui Komite Sekolah
Tanggamus, MHI- Para wali murid Sekolah Menengah Tinggi (SMA) 1 Semaka, Kabupaten Tanggamus mengeluhkan tentang besarnya uang pungutan yang diduga untuk pembangunan dan biaya daftar ulang para murid.
Para wali murid mengetahui uang yang diduga pungutan liar (Pungli) SMA 1 Semaka saat di undang musyawarah komite mengenai daftar ulang dan uang pembangunan, salah satu wali murid kelas I satu diwajibkan membayar biaya daftar ulang sebesar Rp. 2.800.000.- (dua juta delapan ratus rupiah). Rabu (21/9/22).
“Ya anak saya masih kelas I (satu)bang, waktu semua wali murid di undang untuk musyawarah komite mengenai daftar ulang dan uang pembangunan, untuk anak saya sendiri karna masih kelas I satu wajib membayar biaya daftar ulang sebesar 2.800.000 dua juta delapan ratus ribu rupiah dan pembayaran nya secara cicil”keluh salah satu wali murid yang enggan disebutkan namanya.
Para wali murid merasa keberatan meskipun pembayaran dapat dilakukan secara diangsur untuk melunasi yang diduga Pungli meski dengan dalih uang pembangunan dan daftar ulang.
“Bagi siapa saja siswa yang belum bayar maka tidak dapat nomor dan tidak bisa ikut ulangan,maka dengan sangat terpaksa kami bayar walaupun dalam keadaan sulit, terpaksa saya selaku orang tua cari pinjaman sana sini supaya anak saya bisa ikut ulang”jelas wali murid.
Para wali murid yang merasa terpaksa harus membayar uang pungutan tersebut karena diduga adanya intervensi pada wali murid SMAN 1 Semaka
“Dan uang daftar ulang itu sudah saya bayar 1.000.000.- satu juta rupiah, Sisanya yang Rp. 1.800.000.- satu juta delapan ratus ribu rupiah bisa di angsur bang” ucap wali murid.
Tak hanya sampai disitu, informasi para wali murid menyebutkan juga adanya kewajiban untuk membayar yang di duga Pungli untuk menebus seragam sekolah anaknya.
“Bukan hanya wajib bayar uang pembangunan, tapi siswa diwajibkan membeli seragam olahraga dan lain-lain sebesar Rp. 455.000.-, dan itu sudah dibayar lunas, tapi sampai sekarang barangnya tidak ada,padahal ini sudah hampir satu tahun bang anak saya sekolah”jelasnya.
Wali murid mempertanyakan kemana uang para wali murid yang telah terkumpul selama ini, bahkan tak cuma itu juga kabar mengejutkan lainnya adalah untuk siswa-siswi kelas 2 dan 3 juga dikenakan biaya diduga Pungli dengan dalih daftar ulang.
“Jadi yang kami masalah kan sekarang ini uangnya kemana, seragam nya pun tak ada, seluruh siswa kelas satu beli semua seragamnya bang, bukan hanya kelas I (satu) yang diwajibkan bayar uang daftar ulang tapi kelas II (dua) dan kelas III (tiga) sama daftar ulang nya sebesar Rp. 1.800.000.- (satu juta delapan ratus ribu rupiah) bang.”terangnya.
Wali murid juga menyampaikan perlakuan sama juga diterapkan yaitu adanya dugaan intervensi jika tak dapat membayar maka tidak diperkenankan untuk mengikuti ujian.
“Bagi semua siswa dari kelas I kelas II dan kelas III yang belum bayar sama sekali tidak diperbolehkan ikut ulangan” ujar wali murid.
Ditempat terpisah saat dikompiramasi 20/09/2022
Sementara, Kepala SMAN 1 Semaka Sumarno, SPD menjawab dan membenarkan tentang adanya dugaan Pungli dengan jumlah sangat fantastis uang daftar ulang dan pembayaran seragam sekolah.
“Dugaan pungutan tersebut memang betul mas, kami pihak sekolah menarik biaya pembangunan fisik, tapi tidak semua siswa yang kami tarik biaya tersebut hanya siswa kelas I (satu) dan kelas II (dua) saja dan itu pembangunan fisik nya ada berupa gedung Aula, memang betul kelas III juga kami tarik biaya sebesar Rp. 1.800.000.-“jawabnya.
Menurutnya, keputusan tersebut diambil secara musyawarah tidak sepihak. “Tapi ini bukan keputusan pihak sekolah secara sepihak, akan tetapi ini hasil rapat komite wali murid beserta komite”.
Kepsek SMAN 1 Semaka Sumarno meminta pada awak media reaksi.co.id untuk tidak diberitakan mengenai dugaan Pungli yang terjadi disekolah tersebut dengan dalih untuk memajukan sekolah.
“Tapi udahlah masalah ini enggak usah diperpanjang saya mohon dengan sangat, marilah kita sama besarkan dan majukan sekolah ini saya sangat mengerti sekali kedatangan mas kesini karna saya juga orang lapangan mas,apalagi masalah ini sampai diangkat saya harap jangan, mohon maaf beribu maaf sama sampean mas, tujuan saya untuk majukan SMA Semaka ini enggak ada maksud lain”pintanya.
Ketika awak media reaksi.co.id menyinggung dugaan Pungli kelas I dan kelas II dan bayarnya sudah lunas sebesar Rp.455.000, Sumarno menjawab tidak mengetahuinya.
“Tapi kalau terkait biaya seragam yang mas bilang untuk kelas I dan kelas II dan bayarnya sudah lunas sebesar Rp.455.000 (empat ratus lima puluh lima ribu rupiah), nanti saya tanya dulu dengan panitia nya, karna bukan saya yang ngurus itu ada panitia nya sendiri disini”pungkasnya.
Saat wartawan menanyakan dimana orang yang dapat dikonfirmasi, Sumarno tidak memperkenankan untuk mengkonfirmasinya. “Enggak usah lah mas, nanti saya saja yang ngurus” jawabnya.
Saat awak media wartawan meminta selembar kertas untuk mencatat jumlah siswa dan berapa jumlah dana BOS yang disalurkan Pemerintah termasuk jumlah hasil dari dugaan Pungli tersebut Sumarno enggan untuk memberikan informasi tersebut.
“Nanti mas catat untuk laporan, nanti semua nya akan saya benahi lebih baik lagi mas”pungkasnya.